Minggu, 01 Februari 2015

JIKA PAKSA JOKOWI LANTIK BG, PDIP HARUS BERHADAPAN DENGAN RAKYAT


JIKA PAKSA JOKOWI LANTIK BG, PDIP HARUS BERHADAPAN DENGAN RAKYAT
 

Indonesia,  — Pemerhati psikologi politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, beranggapan bahwa tingkat elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) akan menurun jika partai tersebut tetap memaksakan pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai kepala Polri. Dengan keputusan yang diambil saat ini, menurut Hamdi, PDI-P sebenarnya sedang berhadapan dengan publik.
"PDI-P akan lebih banyak berhadapan dengan publik, apalagi kalau Budi tetap dilantik, publik akan bereaksi keras," ujar Hamdi kepada Kompas.com, Jumat (30/1/2015).
Menurut Hamdi, status tersangka yang dikeluarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Budi Gunawan tidak akan dianggap sebagai hal biasa oleh publik. Sekalipun sidang pra-peradilan membuktikan keputusan KPK terhadap Budi tidak tepat, masyarakat tetap akan sulit menilai Budi sebagai pejabat yang bersih dari praktik korupsi.
Hamdi mengatakan, sebaiknya PDI-P tidak sekadar melihat dari benar atau tidaknya Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka. Mempertimbangkan opini dan keinginan masyarakat akan lebih menguntungkan partai. "Hanya akan sia-sia kalau melawan nalar publik. Populis akan tetap sulit menerima Budi Gunawan," kata Hamdi.
Selain itu, menurut Hamdi, PDI-P juga harus memikirkan dampak jangka panjang apabila tetap memaksakan Budi sebagai kepala Polri. Terlebih lagi, tak lama lagi semua partai politik akan menghadapi pemilihan kepala daerah yang akan digelar secara serentak pada tahun ini. Hamdi mengatakan, jika salah mengambil kebijakan, bukan tidak mungkin PDI-P akan kehilangan suara dalam pilkada. (Sumber: KOMPAS.com)